Batam. BP Batam kini menerapkan pendekatan proaktif dalam menangani kendala investasi di kawasan industri.
Melalui Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan, Fary Francis, BP Batam menjalankan strategi “jemput bola” guna mempercepat penyelesaian izin usaha dan merespons langsung keluhan para pelaku usaha.
Hal ni, kata dia, adalah arahan Presiden Prabowo kepada Pak Kepala dan Ibu Wakil Kepala yang saya coba kerjakan.
Ia meminta seluruh kedeputiannya untuk turun langsung ke kawasan industri dan berbicara dengan pelaku usaha.
Menurut dia, tidak boleh hanya menunggu mereka datang ke kantor, harus hadir langsung di lapangan, bahkan jika harus berpanas-panasan.
“Jika masalah bisa diselesaikan di tempat, langsung kita selesaikan,” ujar Fary Francis saat meninjau Kawasan Tunas Industri Prima, Senin (2/6/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Fary menerima langsung keluhan dari salah satu tenant terkait Nomor Induk Berusaha (NIB) yang belum diproses meski telah diajukan beberapa bulan lalu.
Menanggapi hal itu, Fary segera menginstruksikan salah satu direkturnya untuk menyelesaikan persoalan di tempat. Hasilnya, NIB berhasil terbit dalam waktu kurang dari dua jam.
Pihaknya mengapresiasi cara kerja BP Batam yang kali ini lebih proaktif. Beberapa masalah investasi berhasil diselesaikan langsung.
“Keluhan lainnya juga telah dicatat dan kami yakin akan segera ditindaklanjuti,” ujar Chrispin Andereas, Head of Marketing Kawasan Industri Tunas Prima Industrial Estate, Batam.
Dalam kesempatan tersebut, Fary juga memperkenalkan dua program inovatif yang akan segera diluncurkan, yaitu Duta Investasi dan Dashboard Digital Keluhan Pelaku Usaha.
Kedua inovasi ini merupakan bagian dari upaya BP Batam dalam menuntaskan hambatan investasi dan mendukung target ekonomi Batam tumbuh 2 persen di atas rata-rata nasional sesuai arahan Presiden Prabowo. agar ekonomi Batam tumbuh 2 persen di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional setiap tahunnya.